Konjungsi korelatif adalah kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan kalimat atau klausa yang sebanding. Di dalam bahasa Indonesia, terdapat empat macam konjungsi korelatif: baik-baik, sama-sama, maupun, dan atau.
Sintaksis Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif digunakan untuk menghubungkan dua klausa atau kalimat yang memiliki kesamaan atau perbandingan antara kedua bagian yang disampaikan. Berikut ini adalah beberapa contoh dari penggunaan konjungsi korelatif dalam bahasa Indonesia:
- Baik A maupun BKlausa ini digunakan ketika ada dua atau lebih barang atau hal yang perlu dibandingkan. Penggunaan konjungsi “baik” menunjukkan bahwa kedua hal tersebut memiliki kualitas yang baik, yang menjadikan baik A maupun B sebagai opsi yang sama-sama bagus.
Contoh: a. Baik makanan cepat saji maupun makanan sehat, sama-sama enak untuk dinikmati.b. Baik beli buku di toko maupun di online bookstore, sama-sama nyaman.
- Sama-sama A dan BDigunakan ketika ada dua hal yang mempunyai kesamaan.
Contoh: a. Sama-sama enak, nasi padang dan nasi uduk khas betawi sangat cocok disajikan pada acara pernikahan. b. Sama-sama penting, kesehatan fisik dan mental harus selalu dijaga agar tetap prima.
- Maupun A maupun BDigunakan ketika ada dua hal yang akan diberikan pilihan.
Contoh: a. Apakah kamu ingin makanan khas Indonesia maupun internasional?b. Apakah kamu ingin minum kopi maupun teh?
- A atau BDigunakan ketika ada dua hal yang mempunyai perbedaan.
Contoh: a. Apakah kamu ingin makan pizza atau nasi goreng?b. Apakah kamu ingin mandi atau tidak sebelum tidur?
Sejarah Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif bahasa Indonesia diperkenalkan pada abad ke-20 oleh seorang ahli bahasa bernama E. F. Kohler. Menurutnya, konjungsi korelatif digunakan untuk menyatakan hubungan antar kata, klausa, atau kalimat yang memiliki kesamaan.
Bagaimana Penggunaan Konjungsi Korelatif yang Tepat?
Penggunaan konjungsi korelatif yang tepat sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai dalam sebuah kalimat. Berikut ini adalah beberapa kiat dalam penggunaan konjungsi korelatif yang tepat:
- Pilihlah konjungsi korelatif yang tepat untuk menjelaskan perbandingan atau kesamaan antara kedua bagian yang disampaikan.
- Periksa kembali kesesuaian penggunaan konjungsi korelatif dengan konteks kalimat secara keseluruhan.
- Periksa kembali keterkaitan ide dalam kalimat dan pahami hubungan antar kalimat atau klausa yang dibentuk.
Pada umumnya, penggunaan konjungsi korelatif akan memberikan kesan keteraturan dalam pilihan kata dan bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan aturan dalam penggunaan konjungsi korelatif.
Kesimpulan
Konjungsi korelatif adalah kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan kalimat atau klausa yang sebanding. Terdapat empat macam konjungsi korelatif dalam bahasa Indonesia, yaitu baik-baik, sama-sama, maupun, dan atau. Penggunaan konjungsi korelatif yang tepat sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai dalam sebuah kalimat.
FAQ
Apakah konjungsi korelatif sama dengan konjungsi lainnya dalam bahasa Indonesia?
Tidak, konjungsi korelatif berbeda dengan konjungsi lainnya karena dalam penggunaannya, konjungsi korelatif hanya dapat digunakan untuk menghubungkan kalimat atau klausa yang sebanding.
Apakah penggunaan konjungsi korelatif harus ditempatkan pada awal kalimat?
Tidak selalu, tergantung pada kalimat dan tujuan yang ingin disampaikan. Namun, lebih sering diposisikan di awal kalimat.
Apa yang dimaksud dengan klausa sebanding dalam bahasa Indonesia?
Klausa sebanding adalah dua klausa atau kalimat yang memiliki kesamaan atau perbandingan antara kedua bagian yang disampaikan. Kedua klausa atau kalimat tersebut dapat dihubungkan menggunakan konjungsi korelatif agar keseluruhannya memiliki arti yang lebih tersampaikan.
Apa saja jenis-jenis konjungsi korelatif dalam bahasa Indonesia?
Ada empat jenis konjungsi korelatif dalam bahasa Indonesia, yaitu baik-baik, sama-sama, maupun, dan atau.