Lompat ke konten

Majas Antonomasia: Pengertian, Sejarah, dan Contoh dalam Sastra

Majas antonomasia adalah salah satu bentuk majas atau gaya bahasa yang digunakan dalam sastra untuk mengganti atau memberi sebutan lain pada suatu orang, tempat, atau barang dengan menyebutkan kriteria yang dimilikinya. Majas ini sering juga disebut antonomi atau kata ganti kias. Istilah “antonomasia” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang artinya adalah “nama yang berbeda”.

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, sejarah, dan contoh-contoh penggunaan dari majas antonomasia dalam sastra.

Poin Utama:

  • Majas antonomasia merupakan salah satu bentuk majas atau gaya bahasa dalam sastra yang digunakan untuk memberikan sebutan lain pada seseorang, tempat, atau barang dengan menyatakan kriteria yang dimilikinya.
  • Istilah “antonomasia” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “nama yang berbeda”.
  • Majas antonomasia digunakan dalam sastra untuk menggambarkan karakter atau objek ke dalam penggambaran yang lebih kaya secara mental bagi pembaca.
  • Contoh penggunaan majas antonomasia populer dalam sastra meliputi penggantian nama tokoh dengan sebutan lain, seperti “Sang Juara” untuk tokoh pahlawan.
  • Majas antonomasia juga digunakan dalam bahasa sehari-hari, seperti memberikan julukan pada sebuah tempat atau objek berdasarkan karakter atau kegunaannya.

Pengertian

Majas antonomasia adalah salah satu bentuk gaya bahasa dalam sastra yang digunakan untuk menggantikan atau memberi sebutan lain pada suatu orang, tempat, atau barang dengan menyatakan kriteria yang dimilikinya. Sebagai contoh, dalam sastra, seorang penulis bisa memanggil karakter tertentu sebagai “Raja”, “Pahlawan”, atau “Pendeta” sebagai pengganti dari nama asli karakter tersebut.

BACA JUGA  Cerita Fantasi: Membuka Pintu Ke Dunia Fantasi Indonesia

Tujuan penggunaan majas antonomasia dalam sastra adalah untuk menggambarkan karakter atau objek ke dalam penggambaran yang lebih kaya secara mental. Ini memberikan banyak lebih detail bagi pembaca mengenai apa yang terjadi dalam cerita dan mengembangkan karakter cerita sehingga mereka dapat dengan mudah menunjukkan kepribadian dan sifat yang berbeda yang ada.

Sejarah

Majas antonomasia digunakan dalam sastra selama ribuan tahun. dalam bahasa latin, istilah yang digunakan ialah nome de plume yang artinya “nama pena atau nama samaran”. Contoh paling lazim dari majas ini ialah penggunaan nama panggilan “The Bard” untuk mengacu pada William Shakespeare

Selain dalam sastra, majas antonomasia juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah pada nickname atau panggilan lain pada orang-orang misalnya Hujan yang turun di malam minggu.

Contoh-contoh

Di bawah ini terdapat beberapa contoh penting penggunaan majas antonomasia dalam sastra:

  • “Sang Juara” untuk tokoh pahlawan dalam cerita.
  • “Si Badut” untuk tokoh comedi dalam cerita.
  • “Nona Manis” untuk tokoh wanita cantik dalam cerita.

Contoh-contoh ini menggambarkan penggunaan majas antonomasia dalam sastra pada karakter yang sering muncul dalam cerita.

Kesimpulan

Majas antonomasia mengacu pada penggunaan kata-kata atau frasa sebagai pengganti nama yang asli, dengan menyiratkan suatu kriteria atau karakteristik tertentu dari orang, tempat atau barang tersebut. Dalam sastra, penggunaan majas antonomasia dapat memberikan penggambaran yang lebih kaya secara mental bagi pembaca, serta dengan mudah mengembangkan dan menunjukkan kepribadian dan sifat yang berbeda.

FAQ

Apakah majas antonomasia hanya digunakan dalam sastra?

Tidak, Majas antonomasia juga digunakan dalam bahasa sehari-hari, seperti memberikan julukan pada sebuah tempat atau objek berdasarkan karakter atau kegunaannya.

BACA JUGA  Konjungsi Pertentangan: Mengembangkan Kosa Kata dalam Bahasa Indonesia

Apa perbedaan antara majas antonomasia dan personifikasi?

Majas antonomasia merupakan penggantian sebuah kata atau frasa dengan penyebutan lain yang memberikan deskripsi sifat, aktivitas atau kepribadian yang berbeda. Sedangkan, personifikasi adalah bentuk majas yang memberikan watak atau sifat manusia pada benda mati atau binatang.

Apakah istilah “antonomasia” berasal dari bahasa Yunani?

Ya, “antonomasia” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “nama yang berbeda”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *