Majas Pleonasme seringkali digunakan dalam bahasa sehari-hari tanpa disadari oleh kebanyakan orang. Namun, apa itu Majas Pleonasme dan bagaimana cara menggunakan istilah ini dengan efektif dalam bahasa tulisan? Mari kita bahas lebih jauh.
Poin Utama
- Majas Pleonasme adalah figur retorika yang seringkali digunakan untuk memberikan penekanan pada suatu konsep dan dapat menambah daya tarik pada tulisan
- Majas Pleonasme merupakan pengulangan kata-kata yang memiliki makna yang sama
- Hal penting dalam penggunaan Majas Pleonasme adalah memilih kata-kata yang tepat dan tidak terlalu berlebihan
Apa Itu Majas Pleonasme?
Majas Pleonasme adalah salah satu figur retorika yang sering digunakan dalam bahasa tulisan dan lisan. Penggunaan Majas Pleonasme membantu memberikan penekanan pada suatu konsep dan secara tidak langsung dapat menambah daya tarik pada tulisan atau pidato.
Majas Pleonasme terdiri dari dua kata yaitu “majas” dan “pleonasme”. “Majas” berasal dari bahasa Yunani yang berarti figur retorika. Sementara itu, “pleonasme” juga berasal dari bahasa Yunani yang mengacu pada pengulangan kata-kata yang memiliki makna yang sama.
Dalam bahasa Indonesia, Majas Pleonasme sering digunakan dalam kata-kata yang memiliki makna yang sama tetapi digabungkan menjadi satu, seperti “siap-siap”, “terang-benderang”, atau “hujan turun dengan derasnya”. Ketiga kata-kata tersebut dapat dikelompokkan menjadi type pleonasme yang berbeda:- Redundant modifiers (siap, terang)- Pairing opposites (siang-malam, mata-hati)- Clichéd metaphors (mata air, embun pagi)
Bagaimana Cara Menggunakan Majas Pleonasme dengan Efektif?
Penggunaan Majas Pleonasme dapat menambah daya tarik pada tulisan atau pidato jika digunakan dengan tepat. Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan Majas Pleonasme dengan efektif.
Pilih kata-kata yang tepat dan mudah dimengerti
Salah satu hal penting dalam penggunaan Majas Pleonasme adalah memilih kata-kata yang tepat dan mudah dimengerti oleh pembaca. Hal ini mencegah kebingungan atau kesalahpahaman pada pembaca.
Contoh salah penggunaan Majas Pleonasme:- “Hujan turun dengan derasnya sehingga membuat jalanan basah-basahan”- “Dia masuk dengan mendadak dan membuat keributan bising-bisingan”
Penulisan “basa-basah” dan “bising-bisingan” merupakan pengulangan yang tidak perlu karena kata “basa” dan “bising” telah menjelaskan kata-kata tersebut dengan cukup jelas. Oleh karena itu, Anda dapat memilih satu kata dari kedua pengulangan tersebut tanpa mengurangi makna dalam kalimat.
Jangan terlalu berlebihan
Saat menggunakan Majas Pleonasme, kita harus menjaga agar pengulangan yang digunakan tidak terlalu berlebihan. Kita harus menempatkan pengulangan pada kata yang tepat, sehingga makna yang ingin disampaikan tetap jelas dan tidak mengaburkan poin penting dalam tulisan.
Misalnya, dalam menggambarkan sebuah pemandangan cantik, penggunaan kata-kata yang berlebih seperti “indah sekali”, “luar biasa cantik”, “sangat elok”, mungkin sedikit terlalu berlebihan. Sebaliknya, “pemandangan yang indah” atau “keindahan alam” dapat lebih tepat dan efektif.
Jangan Gunakan Majas Pleonasme Secara Berlebihan dalam Satu Tulisan
Penggunaan Majas Pleonasme yang berlebihan dalam satu tulisan dapat mengurangi efektivitas Retorika dan justru mengganggu pembaca. Gunakan majas pleonasme pada kalimat atau bagian yang membutuhkan penekanan sehingga membuat tulisan lebih menarik.
Kesimpulan
Majas Pleonasme merupakan salah satu teknik retorika yang sering digunakan dalam bahasa tulisan dan lisan. Penggunaannya harus bijak, sehingga memperkuat dan meningkatkan daya tarik tulisan kita. Ingatlah untuk memilih kata-kata yang tepat dan jangan terlalu berlebihan dalam pengulangan yang digunakan.
FAQ
Apakah Majas Pleonasme Sama dengan Tautologi?
Tautologi merupakan pengulangan kata-kata atau pernyataan yang sama persis, sementara Majas Pleonasme merupakan pengulangan kata-kata yang memiliki pengertian/himpunan yang sama. Jadi, walaupun keduanya sama-sama mengulang, tetapi makna dari hasil pengulangan tersebut berbeda.
Apakah Penggunaan Majas Pleonasme Buruk dalam Bahasa Tulisan?
Penggunaan Majas Pleonasme tidak buruk dalam bahasa tulisan, yang penting adalah bagaimana penggunaannya dalam konteks kalimat atau tulisan yang ingin disampaikan. Jangan gunakan Majas Pleonasme yang berlebihan tetapi juga jangan menghindarinya sama sekali.
Apakah Semua Majas Pleonasme Sama?
Tidak, dalam penggunaannya, ada beberapa type Majas Pleonasme seperti Redundant modifiers, Pairing opposites, dan Clichéd metaphors.
Apakah Majas Pleonasme Hanya Digunakan pada Bahasa Indonesia?
Tidak, Majas Pleonasme digunakan dalam bahasa tulisan dan lisan di berbagai macam bahasa. Penggunaan nya memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan penekanan pada satu konsep dalam bahasa yang dipakai.