Majas Sinekdoke adalah sebuah majas atau gaya bahasa di mana bagian suatu benda yang lebih kecil digunakan untuk mewakili keseluruhan benda tersebut atau sebaliknya. Majas ini sering kali digunakan dalam karya sastra seperti puisi dan prosa, serta seni visual lainnya. Di dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang pengertian, contoh, dan cara penggunaan Majas Sinekdoke dalam kehidupan sehari-hari.
Poin Utama
- Majas Sinekdoke adalah sebuah majas atau gaya bahasa yang digunakan untuk mewakili keseluruhan atau bagian dari sebuah benda.
- Terdapat beberapa jenis dari Majas Sinekdoke, seperti pars pro toto, totum pro parte, dan perhiasan ilusi.
- Majas Sinekdoke sering kali digunakan dalam karya sastra dan seni visual, serta dalam kehidupan sehari-hari.
- Dalam penggunaannya, penting untuk memperhatikan konteks dan tujuan penggunaan majas ini.
Pengertian Majas Sinekdoke
Majas Sinekdoke berasal dari bahasa Yunani “synecdoche,” yang artinya menggabungkan atau memadukan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dalam penggunaannya, majas ini akan menggunakan bagian dari suatu objek untuk mewakili keseluruhan objek tersebut. Atau sebaliknya, majas ini akan menggunakan keseluruhan objek untuk mewakili bagian dari objek tersebut.
Majas ini terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
1. Pars pro toto
Pars pro toto atau “bagian untuk keseluruhan” adalah jenis Majas Sinekdoke yang paling umum digunakan. Dalam penggunaannya, bagian dari suatu objek akan digunakan untuk merepresentasikan keseluruhan objek tersebut. Sebagai contoh, kata “kepala” untuk merepresentasikan seseorang atau “lambung” untuk merepresentasikan kapal.
2. Totum pro parte
Totum pro parte artinya “keseluruhan untuk bagian” dan berlawanan dengan pars pro toto. Di dalam penggunaannya, keseluruhan suatu objek akan digunakan untuk mewakili bagian dari objek tersebut. Contohnya adalah “seluruh Badan Legislatif” sebagai representasi beberapa orang anggota cara dalam institusi tersebut.
3. Perhiasan Ilusi
Perhiasan Ilusi adalah suatu majas yang lebih jarang digunakan. Majas ini melibatkan objek-objek yang saling berkaitan sebagai suatu kesatuan. Sebagai contohnya dalam kalimat “Saya membeli sebuah rokok,” dimana rokok dimaksudkan sebagai suatu paket rokok.
Contoh-contoh Majas Sinekdoke
Majas Sinekdoke sering ditemukan dalam berbagai karya sastra, seperti puisi dan prosa, serta seni visual dan kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh dari Majas Sinekdoke adalah:
- “Saya butuh tiga setelan baru celemek hitam” dimana “celemek” merepresentasikan keseluruhan pakaian kerja.
- “Terima kasih banyak untuk seluruh kerja kerasmu.” Disini, “seluruh” merepresentasikan bagian yang sudah dilakukan dari pekerjaan yang dilakukan.
- “Setiap kepalanya diintip seribu mata.” Dalam contoh kalimat ini, “kepala” mewakili keseluruhan orang tersebut.
Cara Penggunaan Majas Sinekdoke
Dalam menggunakan Majas Sinekdoke, konteks dan tujuan penggunaan harus diperhatikan. Tujuan penggunaan bisa jadi untuk mengurangi pengulangan kata-kata, membuat cerita lebih singkat dan padat, atau menambah efek dramatis dalam kalimat.
Majas Sinekdoke sering digunakan dalam bidang sastra dan seni, sehingga, dalam penggunaannya, diperlukan kepekaan dan pengalaman dalam menulis. Bagian yang dipilih untuk merepresentasikan keseluruhan atau sebaliknya juga harus memperhatikan pengertian umum dari suatu objek dan bagaimana konsep diluar dari itu.
Kesimpulan
Majas Sinekdoke adalah suatu majas atau gaya bahasa yang sering digunakan dalam karya sastra dan seni visual. Dalam penggunaannya, bagian kecil dari suatu objek dapat digunakan untuk mewakili keseluruhan objek tersebut atau sebaliknya. Penggunaan Majas Sinekdoke harus dipertimbangkan tergantung pada tujuan dan konteks penggunaan, dan majas ini bisa diaplikasikan pada tulisan dan bahkan percakapan sehari-hari.
FAQ
Apa perbedaan antara Majas Sinekdoke dengan Majas Metafora?
Meskipun keduanya berhubungan dengan penggunaan istilah yang tidak secara harfiah dimaksudkan, perbedaan fundamental antara majas Sinekdoke dan Majas Metafora adalah dengan pilihan kata pengganti tersebut.
Dalam Majas Metafora, kata yang digunakan mengarahkan kepada makna atau konsep lainnya dibandingkan dengan pengertian harfiah kata itu sendiri. Contohnya dalam kalimat “Dia adalah mentari dalam hidupku,” dimana istilah “mentari” digunakan sebagai suatu metafora untuk memberikan keromantisan dalam hubungan.
Dalam Majas Sinekdoke, bagian suatu objek digunakan untuk merepresentasikan keseluruhan objek atau sebaliknya. Sebagai contohnya dalam kalimat “Sepuluh kepala sapi disembelih,” dimana kepala digunakan untuk mewakili keseluruhan dari hewan yang disembelih tersebut.
Bagaimana cara memperhatikan konteks dalam penggunaan Majas Sinekdoke?
Penggunaan Majas Sinekdoke harus dipertimbangkan tergantung pada tujuan dan konteks penggunaan, karena bisa saja membuat informasi yang salah atau bahkan membuat percakapan menjadi tidak jelas. Sebagai contohnya penggunaan dalam kalimat “Dia dari kalangan atas,” di mana pengertian “kelangan atas” dapat merujuk pada wilayah yang lebih kaya atau sebuah kelompok sosial yang diakui kastanya.
Dapatkah Majas Sinekdoke digunakan dalam bahasa Indonesia sehari-hari?
Majas Sinekdoke sering digunakan dalam bahasa sehari-hari dan dapat ditemukan dalam seni dan media populer seperti pada judul lagu atau film. Selain itu, Majas Sinekdoke juga banyak digunakan dalam media berita atau diskusi sosial online.
Referensi
- Arum, W. 2011. Majas dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Yudhistira.
- Agustin, L. 2021. 4 Contoh Majas Sinekdoke dalam Kehidupan Sehari-hari. Beautyhealthtips.id. (diakses pada 13 November 2021).
- Tohari, H. 2017. Gaya bahasa dan majas. Jakarta: Pusat Bahasa,Departemen Pendidikan Nasional.