Lompat ke konten

Memahami Majas Paralelisme dalam Bahasa Melayu

Majas Paralelisme adalah teknik sastra yang paling sering ditemui dalam Bahasa Melayu. Sebagai bentuk sastra, Majas Paralelisme digunakan untuk memperkuat makna dan pesan yang akan disampaikan oleh penulis.

Penulis menggunakan Majas Paralelisme dengan membuat kata-kata atau kalimat yang memiliki pola yang berulang. Pola tersebut digunakan untuk memperkuat makna kata atau kalimat tersebut.

Kunci-Kunci Utama

  • Majas Paralelisme adalah teknik sastra yang digunakan dalam Bahasa Melayu.
  • Teknik ini menggunakan pola yang berulang untuk memperkuat makna kata atau kalimat.
  • Majas Paralelisme dapat ditemukan dalam berbagai jenis sastra.

Artikel Utama

Majas Paralelisme bisa digunakan dalam berbagai jenis sastra, termasuk puisi, prosa, dan drama. Pola yang sering digunakan dalam Majas Paralelisme di antaranya adalah pengulangan kata atau frasa yang mempunyai makna yang sama, pengulangan kata atau frasa yang mirip artinya, dan pengulangan kata atau frasa yang mempunyai makna yang kontras.

Contoh pengulangan yang mempunyai makna yang sama bisa ditemukan dalam bait-bait puisi berikut:

“`Kutipan puisi oleh Chairil Anwar:

Aku tak ingin buru-burutetapi waktu terus mendesakAku tak ingin menduatetapi langit terus membiru“`

Pada kutipan puisi tersebut, penulis menggunakan pengulangan kata “tak ingin” dan “tetapi” untuk memperkuat makna pesan yang ingin disampaikan.

Contoh lain bisa ditemukan dalam bait-bait puisi ini:

“`Kutipan puisi oleh Sapardi Djoko Damono:

mungkin aku tak seberani para pembolosyang takut diusir dari sekolahatau ibu-ibu yang pergi merantautakyuntheot dari suaminya“`

Pada kutipan puisi tersebut, penulis menggunakan pengulangan kata “tak” pada kata “tak seberani” dan “takut” yang mempunyai makna yang mirip artinya.

BACA JUGA  Kalimat Majemuk: Memahaminya dan Menggunakannya dengan Baik

Pengulangan yang mempunyai makna kontras juga bisa digunakan dalam Majas Paralelisme. Contohnya bisa ditemukan dalam bait-bait di bawah ini:

“`Kutipan puisi oleh Taufik Ismail:

Di rumah aren, di dalam selongsongharuslah paling manis tiada duanyaSegera dikadangi terus menerusbak zikir yang berkesinambungan“`

Pada kutipan puisi tersebut, penulis menggunakan pengulangan kata “haruslah” dan “terus” untuk memperkuat makna kalimat. Namun, pada akhir kalimat penulis menggunakan kata “berkesinambungan” yang mempunyai makna kontras dengan kata “segera” yang digunakan di awal kalimat.

Kesimpulan

Majas Paralelisme adalah teknik sastra yang digunakan untuk memperkuat makna kata atau kalimat menggunakan pola yang berulang. Teknik ini sering digunakan dalam berbagai jenis sastra, seperti puisi, prosa, dan drama. Pengulangan kata atau frasa yang mempunyai makna yang sama, mirip artinya, dan kontras bisa digunakan dalam Majas Paralelisme.

FAQ

Apa itu Majas Paralelisme?

Majas Paralelisme adalah teknik sastra yang digunakan untuk memperkuat makna kata atau kalimat menggunakan pola yang berulang.

Di mana saya bisa menemukan Majas Paralelisme?

Majas Paralelisme bisa ditemukan dalam berbagai jenis sastra, seperti puisi, prosa, dan drama.

Bagaimana saya bisa menggunakan Majas Paralelisme pada tulisan saya?

Anda bisa menggunakan teknik Majas Paralelisme dengan membuat kata-kata atau kalimat yang memiliki pola yang berulang. Pola tersebut bisa berupa pengulangan kata atau frasa yang mempunyai makna yang sama, mirip artinya, atau kontras.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *