Lompat ke konten

Passive Voice: Cara Menggunakan dan Menghindarinya

Pengantar

Saat menuliskan sebuah kalimat, salah satu hal yang terpenting adalah penggunaan struktur kalimat yang benar. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah pemilihan voice yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang passive voice, apa itu, kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana cara menggunakannya dengan benar.

Poin Utama

  • Passive voice adalah cara penulisan kalimat dimana subjek menerima tindakan dari kata kerja (verb), bukan melakukan tindakan itu sendiri.
  • Kelebihan dari passive voice adalah memungkinkan penekanan pada objek kalimat, sementara kekurangannya adalah seringkali menimbulkan keambiguan dan membuat kalimat menjadi terasa lambat dan tidak efisien.
  • Passive voice dapat digunakan terutama untuk meletakkan fokus pada objek tertentu, serta pada kalimat-kalimat di mana subjek tidak diketahui atau tidak begitu penting.

Passive Voice: Apa dan Bagaimana

Apa itu passive voice?

Passive voice adalah cara penulisan kalimat dimana subjek menerima tindakan dari kata kerja (verb), bukan melakukan tindakan itu sendiri. Dalam passive voice, fokus diberikan pada objek kalimat, bukan pada subjek. Berikut adalah contoh kalimat passive voice:

  • Buku itu telah dibaca oleh saya.
  • Surat itu telah dikirim oleh dia.
  • Sajian makanan telah disiapkan oleh koki.

Active voice vs. passive voice

Perbedaan antara active voice dan passive voice terletak pada posisi subjek dalam kalimat. Dalam active voice, subjek melakukan tindakan pada objek. Sementara dalam passive voice, objek menerima tindakan dari kata kerja (verb).

BACA JUGA  Pronoun: Apa yang Perlu Diketahui?

Berikut adalah contoh kalimat active voice:

  • Saya membaca buku itu.
  • Dia mengirim surat itu.
  • Koki menyiapkan sajian makanan.

Dan berikut adalah contoh kalimat passive voice yang sama:

  • Buku itu telah dibaca oleh saya.
  • Surat itu telah dikirim oleh dia.
  • Sajian makanan telah disiapkan oleh koki.

Dalam passive voice, subjek (saya, dia, koki) dianggap kurang penting daripada objek (buku, surat, sajian makanan) yang mendapat tindakan dari kata kerja (dibaca, dikirim, disiapkan).

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Passive Voice

Kelebihan Menggunakan Passive Voice

  • Fokus pada objek: Karena objek ditempatkan di awal kalimat, penggunaan passive voice memungkinkan penekanan pada objek tersebut.
  • Posisi subjek tidak diperlukan: Posisi subjek tidak begitu penting dalam passive voice, sehingga kalimat bisa dilakukan tanpa harus merinci siapa yang melakukannya.
  • Objek dapat digunakan sebagai subjek: Ketika subjek tidak diketahui atau ingin disembunyikan, objek bisa digunakan sebagai subjek pada kalimat passive voice.

Kekurangan Menggunakan Passive Voice

  • Kalimat terasa lambat dan berbelit-belit: Dalam passive voice, subjek dianggap kurang penting, sehingga kalimat sering menjadi terasa kabur atau terlalu panjang.
  • Menimbulkan keambiguan: Karena tidak terlalu jelas siapa yang melakukan tindakan pada objek, penggunaan passive voice sering menimbulkan keambiguan pada kalimat.
  • Kurang efisien: Dalam beberapa kasus, penggunaan passive voice dapat memperlambat proses pemikiran pembaca.

Cara Menggunakan Passive Voice

Berikut adalah beberapa panduan dalam menggunakan passive voice dengan benar:

  • Perhatikan kata kerjanya: Kata kerja dalam kalimat passive voice selalu berupa past participle (verb-3). Contoh: dibaca, dikirim, disiapkan.
  • Periksa urutan kata dalam kalimat: Dalam kalimat passive voice, urutan kata adalah objek + kata kerja + subjek (dan tidak harus dalam bentuk kata benda).
  • Perhatikan konteks kalimat: Periksa konteks kalimat untuk memastikan bahwa penggunaan passive voice tepat.
BACA JUGA  Pengertian Grammar: Pentingnya Memahami Aturan Bahasa

Passive voice terutama berguna dalam kasus-kasus berikut:

  • Memiliki objek yang lebih penting daripada subjek.
  • Objeknya lebih jelas daripada subjeknya.
  • Subjeknya tidak penting untuk diketahui.
  • Membuat sorotan pada objek.

Namun, ketika subjek lebih penting, lebih bagus menggunakan active voice.

Kesimpulan

Passive voice dapat digunakan dalam penulisan kalimat, terutama pada kalimat dengan objek yang lebih penting daripada subjek. Namun, keambiguan yang mungkin tercipta dan pembacaan yang terkadang lambat dan tidak efisien membuat aktiv voice lebih disukai. Dalam memilih voice yang tepat, perhatikan urutan kata dan konteks kalimat agar tidak menimbulkan kebingungan pada pembaca.

FAQ

Apakah passive voice itu selalu buruk?

Tidak selalu. Passive voice bisa berguna dalam beberapa kondisi, seperti menyembunyikan identitas si pelaku atau memperlihatkan kepentingan objek. Namun demikian, penggunaan passive voice sebaiknya dibatasi agar tidak menghambat kejelasan yang lebih penting.

Kapan sebaiknya saya menggunakan passive voice?

Passsive voice dapat digunakan dalam beberapa kondisi, seperti pada kasus ketika objek lebih penting daripada subjek, pada kalimat dengan konteks yang jelas, atau ketika ingin memperlihatkan kepentingan objek.

Apakah selalu lebih baik menggunakan active voice?

Tidak selalu lebih baik. Active voice seringkali dianggap lebih mudah dipahami, namun pada kasus-kasus tertentu, seperti pada kalimat dengan objek yang lebih penting daripada subjek, passive voice bisa lebih efektif. Selain itu, perhatikan konteks kalimat dan penggunaan voice sesuai kebutuhan agar lebih jelas dan mudah dipahami.

Sumber:
https://www.grammarly.com/blog/active-vs-passive-voice/
https://www.thoughtco.com/what-is-passive-voice-1690406
https://writingcenter.unc.edu/tips-and-tools/passive-voice/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *